Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan low cost premier di
Asia dan telah memperoleh ratusan milyar setiap tahunnya. Dalam kalkulasi
sederhana,harga tiket di atas seperti tidak masuk akal. Air Asia tidak hanya
sekali menerapkan harga tiket seperti ini tetapi secara reguler menerapkannya.
Harga tiket tersebut bahkan jauh lebih murah dibandingkan dengan harga tiket
bus ataupun kapal laut. Air Asia tahu bahwa tidak semua kursi dalam penerbangan
akan terisi oleh karena itu daripada kursi tersebut tidak terisi maka lebih
baik ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang super murah. Air Asia akan
mendapatkan manfaat dari publisitas yang beredar. Tentu saja tempat duduk yang
disediakan untuk tarif tersebut terbatas dan penumpang harus memesan
sebelumnya.
Berikut ini adalah strategi air asia dalam menekan biaya
sehingga harga tiket Air Asiadapat dibuat serendah mungkin.
1. AirAsia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat. Penumpang yang
membutuhkan makanan dan minuman tetap dapat memesannya di dalam pesawat.
2. Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3 – 3,5
jam. Hal ini membuat Air Asia dapat menggunakan awak kabin yang sama untuk
penerbangan balik dari tujuan kedatangan kembali ke tujuan pemberangkatan
sambil membawa penumpang baru dengan demikian biaya gaji awak kabin dapat
dikurangi.
3. Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di tujuan
kedatangan karena mereka kembali ke rumah pada hari yang sama, setelah 8-10
jam. Waktu tersebut sama dengan waktu normal orang kantoran biasa bekerja.
4. Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet sehingga Air Asia
dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tempat penjualan
tiket beserta stafnya. Penghematan lainnya adalah tidak ada tiket yang dicetak.
Pelanggan cukup mencetak sendiri kode penerbangan beserta rinciannya Atau Tiket
dipesan melalui internet atau dibeli ke counter dengan bentuk tiket selembar
kertas. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pemborosan yang selama ini
dilakukan, dimana tiket menggunakan kertas yang bagus dan jumlah lembarannya
hampir 5 lembar. Dengan tiket selembar kertas, maka pemborosan biaya dapat
dilakukan.
Transaksi online tiket IAA ini bejalan dengan baik. Tercatat sudah
67% dari jumlah penumpang menggunakan layanan ini. Kendati demikian, kalau
dibandingkan dengan low cost airlines ternama seperti South West dan Ryan Air,
angka itu masih lebih rendah. Pengguna e-ticketing kedua maskapai itu sudah
mencapai sekitar 90%, karena dukungan Internet yang penetrasinya lebih baik.
5. Air Asia mencari landasan udara termurah. Sebagai contoh Air Asia lebih
memilih landasan udara Macau yang lebih murah dibandingkan Hongkong. Dari Macau
penumpang dapat menaiki hovercraft ke Hongkong. Jika dalam sebuah negara tidak
terdapat pilihan landasan udara murah, maka Air Asia memilih untuk tidak
menggunakan semua fasilitas dalam bandara tersebut semisal jembatan layang yang
menghubungkan ruang tunggu dengan pesawat. Penumpang dapat berjalan kaki
langsung menuju pesawat.
6. AirAsia hanya menggunakan 1 jenis pesawat sajayaitu Air Bus 320.
Hal ini dapat menghemat biaya pelatihan awak kabin karena mereka hanya perlu
mempelajari 1 jenis pesawat saja. Kendati begitu, IAA juga telah memiliki
strategi pengadaan pesawat ke depan. Seperti kebijakan Grup AirAsia, maskapai
ini akan mengganti tipe pesawatnya dengan Airbus A-320 yang dilakukan secara
bertahap mulai tahun ini. AirAsia Malaysia sudah hampir 100% memakai Airbus.
Untuk tahun ini direncanakan IAA menambah empat unit Airbus A-320. Proyeksi
lima tahun ke depan sudah ada 32 unit Airbus.
7. Dalam salah satu promosinya Air Asia pernah
menawarkan harga tiket yang sanga
trendah.
- KL ke Jakarta (sekali jalan) : Rp. 4.975
- KL ke Macau (sekali jalan) : Rp.
2.475
- KL ke Bangkok (sekali jalan) :
Rp. 7.475
8. AirAsia melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar. Bahan bakar
menghabiskan 60 persen dari total biaya operasional AirAsia. Maskapai udara
tersebut membayar bahan bakar di depan untuk menjaga harga terendah, sehingga
bisa meminimalkan resiko fluktuasi harga bahan bakar. maskapai ini
mempraktikkan pola 25 menit untuk lepas landas. Ini diklaim yang paling cepat
di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya makin
rendah, dan produktivitas SDM makin tinggi.
9. Mengurangi penerbangan dari satu daerah ke daerah atau dari satu
negara ke negara lain menggunakan transit. Kalau setiap penerbangan transit,
maka biaya pemakaian airport akan di bebankan sangat besar. Untuk itu, mereka
berusaha setiap penerbangan tidak ada transit dan langsung ke tempat tujuan.
10. Penghematan juga terjadi di sisi off ground, yakni pada segala
aktivitas di dalam pesawat dan di udara. Misalnya, pihaknya hendak menekankan
kepada penumpang untuk membawa barang yang lebih ringan. Di samping bisa
menghindari charge yang lebih besar, juga membuat beban pesawat lebih ringan,
sehingga konsumsi BBM yang dipakai jadi lebih kecil. Selain itu, masalah teknik
penerbangan pun menjadi perhatian. Karena itu, para pilotnya dilatih untuk
mengoperasikan pesawat dengan teknik yang memungkinkan konsumsi BBM irit.