Aliansi yang diberi nama "Smart TV Alliance," akan
dipimpin oleh eksekutif dari LG Electronics Kwon Bong-suk, dan
diharapkan dapat memberikan konvergensi software secara multi-fungsi
untuk digunakan di berbagai perangkat digital yang terhubung, mirip
dengan apa yang dilakukan oleh Samsung lewat bada/Tizen. "Kami berharap
kerjasama ini untuk lebih meningkatkan ekosistem Smart TV, sambil
memberikan pijakan bagi industri Smart TV untuk lepas landas," kata Kwon
dalam sambutannya.
Sementara orang dalam LG mengatakan bahwa perusahaan Jepang lainnya,
yakni Toshiba akan segera bergabung dengan kemitraan ini. Namun pejabat
Toshiba di Korea ketika dihubungi menolak berkomentar tentang masalah
tersebut.
Sebagai permulaan, aliansi yang beranggotakan tiga produsen TV ini akan
meluncurkan "Software Development Kit (SDK)" yang pertama di mana
pengembang software atau konten dapat mengakses source dan tool
pemrograman untuk membuat dan mengunggah aplikasi mereka untuk Smart TV.
SDK yang akan diluncurkan akhir bulan ini, akan didasarkan pada
teknologi HTML 5 sehingga pengembang dapat membuat aplikasi mereka
seolah-olah untuk sebuah website tanpa harus khawatir perbedaaan
hardware dan sistem operasi.
Pengembang saat ini menghadapi kesulitan ketika harus mengembangkan
aplikasi yang sama untuk platform yang berbeda karena adanya fragmentasi
yang membuat tingkat kompatibilitas sebuah aplikasi menjadi rendah.
HTML 5, yang sebelumnya merupakan software standar untuk browser
internet, adalah solusi yang dianggap paling tepat buat pengembang untuk
menghindari fragmentasi, yang pada akhirnya bisa menghemat waktu,
tenaga dan pikiran saat membuat dan menampilkan aplikasi mereka.
"Aliansi ini bertujuan untuk lebih mendorong pengembang untuk membuat
aplikasi tunggal yang akan berjalan pada TV dari tiga perusahaan.
Semakin banyak mitra yang kita miliki, semakin banyak aplikasi yang kita
dapatkan," kata Yoon Won-il, juru bicara senior dari LG Electronics. LG
juga mengatakan bahwa aliansi ini akan memperkenalkan aplikasi pertama
mereka pada kuartal ketiga tahun ini.
Dan ini bukan pertama kalinya produsen elektronik di Asia telah bergabung untuk mengalahkan Samsung. Hon
Hai Precision Industry dari Taiwan dan afiliasinya pada bulan Maret
yang lalu sepakat untuk membeli 9,9 persen saham pada Sharp melalui
penawaran saham baru yang ditetapkan akan selesai pada Maret tahun
depan. Hon Hai adalah ujung tombak dari Foxconn, perusahaan kontraktor
terbesar di dunia elektronik, yang selama ini membuatkan perangkat
elektronik untuk perusahaan lain termasuk Apple, Sony dan Nokia.
Terry Gou, chairman dari Hon Hai Precision Industry, mengatakan kepada pemegang saham pada hari Senin yang lalu bahwa kerjasamanya dengan Sharp "akan membantu kita mengalahkan Samsung." Ini termasuk keputusan awal bulan ini untuk mulai membeli panel layar dari Sharp tiga bulan lebih awal.
Di sisi software, langkah LG ini seakan menjadi pukulan berat buat Google yang mencari mitra produsen TV untuk mau memasarkan Google TV berbasis Android. Sama seperti Apple, Microsoft dan Samsung, Google juga menginginkan adanya konvergensi software diantara perangkat digital melalui Android. Diantara produsen TV besar, hanya Sony dan LG yang mau merilis Google TV, sementara Samsung hanya berjanji tapi tidak pernah direalisasi mengingat mereka sudah sukses dengan platform Smart TV yang berbasis sistem operasi milik mereka sendiri.
Terry Gou, chairman dari Hon Hai Precision Industry, mengatakan kepada pemegang saham pada hari Senin yang lalu bahwa kerjasamanya dengan Sharp "akan membantu kita mengalahkan Samsung." Ini termasuk keputusan awal bulan ini untuk mulai membeli panel layar dari Sharp tiga bulan lebih awal.
Di sisi software, langkah LG ini seakan menjadi pukulan berat buat Google yang mencari mitra produsen TV untuk mau memasarkan Google TV berbasis Android. Sama seperti Apple, Microsoft dan Samsung, Google juga menginginkan adanya konvergensi software diantara perangkat digital melalui Android. Diantara produsen TV besar, hanya Sony dan LG yang mau merilis Google TV, sementara Samsung hanya berjanji tapi tidak pernah direalisasi mengingat mereka sudah sukses dengan platform Smart TV yang berbasis sistem operasi milik mereka sendiri.
Perangkat Smart TV dari Samsung saat ini memiliki koleksi aplikasi
terbanyak di industri ini, diikuti oleh Apple TV. Sebelumnya LG telah
memiliki platform software untuk produk Smart TV mereka sendiri yang
bernama NetCast. Kini dengan konsentrasi LG lebih kearah aliansi baru
ini, mimpi Google untuk bersaing dengan Apple di segmen TV cerdas hanya
bisa bergantung pada Sony dan Motorola Mobility yang baru mereka
akuisisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar