Senin, 16 Juli 2012

Trikomsel Akuisisi Global Teleshop Rp 910 Miliar

PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) memastikan telah mengakuisisi saham PT Global Teleshop Tbk (GLOB) dari pemilik lama PT Trilinium senilai Rp 910,11 miliar

Direktur Trikomsel Juliana Samudro dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/7/2012, menerangkan, 800 juta lembar saham GLOB telah beralih ke perseroan. Transaksi pembelian terjadi hari ini melalui crossing saham GLOB oleh PT Equator Securities dan PT Lautandhana Securindo senilai Rp 910,11 miliar. Atas transaksi ini, perseroan menjadi pemilik mayoritas dengan presentase 72% dari total modal disetor dan ditempatkan Global Teleshop.

"Akuisisi Global Teleshop akan menciptakan hal-hal yang positif bagi para investor, terutama dalam meningkatkan posisi Trikomsel sebagai jaringan distribusi terbesar di Indonesia dengan menjangkau 175 kota di 33 Provinsi," katanya. Atas pembelian saham ini, TRIO berharap dapat merebut segmen pasar dari low-end sampai high-end, memperbesar pangsa pasar Trikomsel atas merek telepon seluler terkemuka untuk pasar di Indonesia.

Global merupakan tamu baru di Bursa Efek Indonesia. GLOB menawarkan saham IPO sebanyak 111,112 juta lembar atau setara 10% modal disetor. Total danya yang diraup perseroan Rp 127,8 miliar. Global Teleshop sepanjang 2011 menghasilkan pendapatan Rp 1,86 triliun, sedangkan TRIO berhasil meraih omset Rp 7,11 triliun tahun lalu. Dengan akuisisi ini, kinerja penjualan yang sangat baik pada 2011 akan berlanjut pada tahun 2012.

Kalbe Akuisisi 100 % Saham PT Hale International

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tuntaskan pembelian 100% saham produsen minuman kesehatan, PT Hale International. Perseroan sudah melakukan Share Transfer Deed atau Akta Pengalihan Saham.

"Setelah penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement pada 30 Mei 2012 yang lalu, kami telah melakukan proses uji tuntas lebih lanjut," Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kalbe dalam keterangan tertulis, Selasa (10/7/2012).

Ia mengatakan, dengan penandatanganan Share Transfer Deed ini, Kalbe telah menyelesaikan akuisisi 100% saham Hale International senilai Rp 93,9 miliar. "Ini merupakan langkah strategis bagi Kalbe untuk memiliki fasilitas produksi minuman kesehatan siap saji," imbuhnya.

Hale International bergerak dalam bidang produksi minuman kesehatan berupa jus buah-buahan dalam kemasan botol PET sejak tahun 2007. Merek-merek yang telah dikenal antara lain adalah Original Love Juice dalam berbagai varian seperti jeruk, apel dan jambu, serta jus buah delima yang kaya kandungan antioksidan.

Selain akuisisi, perseroan telah menggandeng PT Milko Beverage Industry mendirikan perusahaan patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia  Perusahaan patungan itu bernilai Rp 100-150 miliar.Anak usaha itu akan bergerak di industri makanan dan minuman kesehatan. Emiten berkode KLBF memiliki 51% saham di Kalbe Milko, 49% sisanya dipegang Milko Beverage Industry.

Sumber : detik.com

Selasa, 10 Juli 2012

Facebook Akuisisi Face.com, Startup Face Recognition

Facebook, situs jejaring sosial terbesar dunia, sukses mengakuisisi situs asal Israel, Face.com. Mungkin sebagian dari Anda tidak mengenal situs Face.com yang berdiri tahun 2008 lalu.Situs ini dinilai memiliki kemampuan mengenali sosok yang ada pada foto, termasuk foto yang terpampang di situs Facebook. Bahkan, situs Face.com ini banyak digunakan oleh pengguna Facebook di seluruh dunia sejak dua tahun lalu.

Dalam mengakuisisi Face.com, Facebook dikabarkan telah melakukan pendekatan berbulan-bulan. "Face.com membantu mengenali orang yang ada di dalam foto," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
Menurut sumber, Facebook diproyeksikan menutup Face.com, dan hanya mempekerjakan staf berbakat di balik situs Face.com untuk membangun Facebook. Namun, pendapat itu mendapat bantahan setelah ada sumber lain yang mengatakan bahwa situs Face.com akan tetap utuh seperti sekarang.

Sementara itu, layanan Face.com telah terkoneksi ke Facebook selama dua tahun sehingga membeli perusahaan itu merupakan suatu langkah yang logis."Bergabung dengan Facebook membuat kami memiliki kesempatan untuk membangun produk luar biasa, dan itu yang kami inginkan," kata Gil Hirsch, CEO Face.com, pada sebuah blog.Face.com telah lama dianggap sebagai target akuisisi panas. Bahkan, Hirsch mengaku sudah menolak berbagai tawaran yang datang ke mejanya. "Kami pikir potensi kami jauh lebih besar," katanya.

Dikutip dari CNET, Selasa (19/06/12)Facebook dikabarkan telah berhasil mencaplok Face.com dengan taksiran di angka USD 80 juta hingga USD 100 juta.


Senin, 09 Juli 2012

Aliansi LG Electronik dengan Smart TV

 LG Electronics  mengumumkan bahwa mereka telah membentuk aliansi Smart TV dengan perusahaan Jepang Sharp dan TP Vision, perusahaan asal Taiwan penerus dari produsen TV Belanda Philips Electronics, dalam upayanya untuk mengalahkan Samsung selaku pemimpin pasar di industri Smart TV.
Aliansi yang diberi nama "Smart TV Alliance," akan dipimpin oleh eksekutif dari LG Electronics Kwon Bong-suk, dan diharapkan dapat memberikan konvergensi software secara multi-fungsi untuk digunakan di berbagai perangkat digital yang terhubung, mirip dengan apa yang dilakukan oleh Samsung lewat bada/Tizen. "Kami berharap kerjasama ini untuk lebih meningkatkan ekosistem Smart TV, sambil memberikan pijakan bagi industri Smart TV untuk lepas landas," kata Kwon dalam sambutannya.
Sementara orang dalam LG mengatakan bahwa perusahaan Jepang lainnya, yakni Toshiba akan segera bergabung dengan kemitraan ini. Namun pejabat Toshiba di Korea ketika dihubungi menolak berkomentar tentang masalah tersebut.
Sebagai permulaan, aliansi yang beranggotakan tiga produsen TV ini akan meluncurkan "Software Development Kit (SDK)" yang pertama di mana pengembang software atau konten dapat mengakses source dan tool pemrograman untuk membuat dan mengunggah aplikasi mereka untuk Smart TV. SDK yang akan diluncurkan akhir bulan ini, akan didasarkan pada teknologi HTML 5 sehingga pengembang dapat membuat aplikasi mereka seolah-olah untuk sebuah website tanpa harus khawatir perbedaaan hardware dan sistem operasi.
Pengembang saat ini menghadapi kesulitan ketika harus mengembangkan aplikasi yang sama untuk platform yang berbeda karena adanya fragmentasi yang membuat tingkat kompatibilitas sebuah aplikasi menjadi rendah. HTML 5, yang sebelumnya merupakan software standar untuk browser internet, adalah solusi yang dianggap paling tepat buat pengembang untuk menghindari fragmentasi, yang pada akhirnya bisa menghemat waktu, tenaga dan pikiran saat membuat dan menampilkan aplikasi mereka.
"Aliansi ini bertujuan untuk lebih mendorong pengembang untuk membuat aplikasi tunggal yang akan berjalan pada TV dari tiga perusahaan. Semakin banyak mitra yang kita miliki, semakin banyak aplikasi yang kita dapatkan," kata Yoon Won-il, juru bicara senior dari LG Electronics. LG juga mengatakan bahwa aliansi ini akan memperkenalkan aplikasi pertama mereka pada kuartal ketiga tahun ini.
Dan ini bukan pertama kalinya produsen elektronik di Asia telah bergabung untuk mengalahkan Samsung. Hon Hai Precision Industry dari Taiwan dan afiliasinya pada bulan Maret yang lalu sepakat untuk membeli 9,9 persen saham pada Sharp melalui penawaran saham baru yang ditetapkan akan selesai pada Maret tahun depan. Hon Hai adalah ujung tombak dari Foxconn, perusahaan kontraktor terbesar di dunia elektronik, yang selama ini membuatkan perangkat elektronik untuk perusahaan lain termasuk Apple, Sony dan Nokia.

Terry Gou, chairman dari Hon Hai Precision Industry, mengatakan kepada pemegang saham pada hari Senin yang lalu bahwa kerjasamanya dengan Sharp "akan membantu kita mengalahkan Samsung." Ini termasuk keputusan awal bulan ini untuk mulai membeli panel layar dari Sharp tiga bulan lebih awal.

Di sisi software, langkah LG ini seakan menjadi pukulan berat buat Google yang mencari mitra produsen TV untuk mau memasarkan Google TV berbasis Android. Sama seperti Apple, Microsoft dan Samsung, Google juga menginginkan adanya konvergensi software diantara perangkat digital melalui Android. Diantara produsen TV besar, hanya Sony dan LG yang mau merilis Google TV, sementara Samsung hanya berjanji tapi tidak pernah direalisasi mengingat mereka sudah sukses dengan platform Smart TV yang berbasis sistem operasi milik mereka sendiri.
Perangkat Smart TV dari Samsung saat ini memiliki koleksi aplikasi terbanyak di industri ini, diikuti oleh Apple TV. Sebelumnya LG telah memiliki platform software untuk produk Smart TV mereka sendiri yang bernama NetCast. Kini dengan konsentrasi LG lebih kearah aliansi baru ini, mimpi Google untuk bersaing dengan Apple di segmen TV cerdas hanya bisa bergantung pada Sony dan Motorola Mobility yang baru mereka akuisisi.
sumber : badaindonesia.blogspot.com